Senin, 28 Februari 2011

Monitoring Bandwidth Traffic di Linux dengan VnStat

Pada kasus yg sering terjadi yg sering meresahkan pelanggan sistem quota yaitu adalah tagihan yg secara tiba-tiba menjadi membengkak..ini sungguh mengagetkan, padahal khan tidak pernah menggunakan sebanyak itu. Protes itu pun menjadi sia-sia karena tidak ada bukti yg kuat untuk mengindikasikan berapa besar bandwith yg dipakai oleh kita. namun mungkin ini tidak masalah bagi yg berlangganan koneksi unlimited karena biayanya bersifat tetap. kali ini saya akan membahas suatu aplikasi yg dapat kita gunakan untuk memonitor penggunaan bandwith pada sistem kita.

Aplikasi ini bernama VnStat aplikasi ini bersifat console-based yg berarti aplikasi ini berjalan di terminal, akan tetapi adapula paket tambahan yg memungkinkan kita melihat prosesnya via browser. ia sengaja dibuat begitu (console-based) karena kebanyakan pengguna aplikasi ini adalah seorang administrator jaringan yg menangani beberapa server, server pada umumnya kan tidak menggunakan tampilan GUI(Graphical User Interface) dan dapat dikendalikan secara remote melalui terminal untuk mengurangi beban kerja.
kelebihan dari VnStat ini adalah, aplikasi ini mampu untuk memonitor beban(traffic) dalam jaringan pada sistem Linux/Unix serta menyimpan informasi dalam bentuk file log sesuai dengan jenis interface yg telah ditentukan sebelumnya, perlu kita ketahui sebelumnya aplikasi ini bukanlah sebuah aplikasi sniffer seperti halnya Wireshark sehingga tidak perlu mengakses ke device network secara langsung. informasi yg dihasilkan oleh VnStat ini diambil dari isi direktori /proc ini adalah direkrtori yg merupakan representasi dari kernel. Hal ini memungkinkan penggunaan aplikasi VnStat tanpa harus menggunakan superUser root (Kecuali Untuk instalasi dan konfigurasi Awal). kali ini proses instalasinya menggunakan slackware, namun pada prakteknya bisa diterapkan pada setiap
distribusi linux yg lainnya, berikut langkah-langkahnya.

1. paket instalasi VnStat dapat anda download di http://humdi.net/vnstat/ anda bisa menggunakan aplikasi untuk manajemen paket bawaan distribusi misalnya apt-get untuk Debian dan turunannya, zipper untuk OpenSuSE, urpmi untuk Mandriva, atau yum untuk fedora, untukSlackware silahkan anda download paket SlackBuild Script dari http://www.slackbuilds.org/ yg bisa digunakan untuk mengkonversi paket source menjadi paket nativeSlackware dengan format .tgz

2. Setelah Proses instalasi selesai, langkah awal yg harus dilakukan adalah membuat database awal terlebih dahulu. Database ini akan dipakai untuk menyimpan traffic kartu jaringan Anda. Perhatian (untuk setiap device yg ingin dimonitor, kita harus membuat database terpisah). disini diasumsikan bahwa kita hanya memiliki satu kartu jaringan yg dikenali dengan nama eth0, sehingga perintah yg dipakai adalah vnstat -u -i eth0. Parameter -u dipakai untuk mengupdate database, sedangkan -i digunakan untuk menentukan interface kartu jaringan yg akan digunakan, pada contoh hal ini adalah eth0.

3. tahap selanjutnya adalah mengkonfigurasi aplikasi VnStat ini. Buka file /etc/vnstat.conf tapi backuplah terlebih dahulu sehingga sewaktu terjadi masalah anda bisa mengembalikannya seperti konfigurasi awal caranya adalah dengan menggunakan perintah cp /etc/vnstat.conf /etc/vnstat.conf.bak maksud dari perintah cp ini adalah mengkopi file konfigurasi vnstat.conf dan membuat file baru yg berisi konfigurasi yg sama bernama vnstat.conf.bak selanjutnya edit file /etc/vnstat.conf dan sesuaikan dengan keperluan kita namun pada sebagian besar kasus kita tidak perlu mengubah apapun, kecuali terjadi kasus-kasus khusus, misalnya kita membutuhkan tampilan dengan bahasa selain bahasa inggris, tanggal dimulainya rotasi, tanda pemisah dan lain sebagainya. Jika tidak ada perubahan apapun, maka kita bisa menjalankan perintah VnStat sebagai user biasa untuk melihat Hasil output nya

kita bisa lihat dari gambar dibawah ini..



Jika kita menginkan informasi perhari, kita bisa menambahkan parameter -d
(atau -days) pada perintah VnStat. begitu juga dengan bulanan (-m atau –
monts), atau perjam (-h atau –hours). Output yg dihasilkan merupakan
Snapshot dari apa yg ada di direktori /proc. Jika kita hendak melihat
tampilan secara real time (biasanya bagi seorang administrator), kita
bisa menggunakan parameter -live atau -l.

Selasa, 22 Februari 2011

Remote Desktop VNC

di klien install x11vnc:

bill[~]$ su (tekan enter)

Password: (masukkan password root, tekan enter)

root[bill]# netpkg x11vnc (tekan enter)

[N][extra/xap] Found x11vnc-0.9.6-i486-54.1.tgz on the repository : not installed
what should I do ?
1) install
2) download
3) skip
#? 1 (tekan enter)

root[bill]# mcedit /etc/X11/gdm/Init/Default (tekan enter)

tambahkan /usr/bin/x11vnc -forever -bg di baris terakhir

klik quit

klik yes

root[bill]# mcedit /etc/X11/gdm/defaults.conf (klik enter)

Cari baris KillInitClients= bila di depannya ada tanda # hapus tanda itu dan bila di belakangnya tertulis true ganti dengan false.

klik quit

klik yes

done for client Smile

root[bill]# reboot (tekan enter)

input di terminal sy tandai dg warna ya.

lakukan itu di smua klien.

now, server turn.

bill[~]$ su (tekan enter)

Password: (masukkan password root, tekan enter)

root[bill]# netpkg tightvnc (tekan enter)

[N][extra/xap] Found tightvnc-1.3.9-i486-50.1.tgz on the repository : not installed
what should I do ?
1) install
2) download
3) skip
#? 1 (tekan enter)

root[bill]# exit (tekan enter)

done Smile

now, the moment of truth

pastikan klien dah slesai reboot

di terminal server lakukan hal ini

bill[~]$ vncviewer 192.168.0.xxx (sesuaikan dengan nomor ip klien yang ingin anda kontrol, tekan enter)

untuk melihat saja tambahkan opsi viewonly

bill[~]$ vncviewer -viewonly 192.168.0.xxx (sesuaikan dengan nomor ip klien yang ingin anda lihat, tekan enter)

tereret, layar klien dah bs anda kontrol atau pantau Grin

Senin, 21 Februari 2011

install paket *.txz di zencafe 2.0

cuma mau sharing tentang cara install paket berformat *.txz di zencafe 2.0 (keluarga slackware), untuk slackware 13.0 udah memuat extensi ini dan para turunannya pengen melakukan hal yg serupa.
berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum menginstall paket txz
1. menginstal paket xz, gunanya untuk mengenali file berekstensi txz, download disini
#installpkg  xz-4.999.8beta-i486-1.tgz
2. mengupgrade pkgtools dengan versi terbaru, download disini
#upgradepkg pkgtools-13.0-noarch-3.tgz
setelah melakukan langkah diatas, kita sudah dapat menginstal paket txz
#installpkg  *.txz
selamat mencoba

INSTALL DAN REMOVE PACKAGES DI ZENCAFE

sedikit coretan untuk para pemula di dunia linux, khususnya pada linux zencafe.
cara menginstall packages atau paket (aplikasi) di zencafe cukup mudah.
1. klik kanan pada aplikasi yang akan di install, file yang berekstensi .tgz
2. pilih install, setelah itu anda akan diminta memasukkan password root
3. masukkan password root pada system anda, kemudian enter.
4. tunggu samapai proses runingnya selesai, setelah selesai, berarti aplikasi tersebut telah selesai.
kita juga bisa menginstall aplikasi lewat terminal, caranya sebagai berikut:
1. buka terminal, klik kiri pada menu terus pilih terminal.
2. masuk ke root, dengan cara sebagai berikut:
    elquds[~]$su, kemudian tekan enter, lalu masukan password root pada system anda.
3. setelah anda sudah pada posisi root (elquds[elquds]#)
4. ketikkan seperti berikut:
    elquds[elquds]#installpkg nama_paket.tgz
5. tunggu sampai proses installasi selesai.
untuk mencari aplikasi yang telah anda install, bisa anda klik kiri pada menu>application>
jika aplikasi yang anda install merupakan aplikasi grafhics, maka aplikasi tersebut ada pada menu>application>grafhics>
begitupun selanjutnya, jika aplikasi multi media, cari di multi media.dst.

yang perlu di perhatikan:

jika setelah anda menginstall aplikasi tersebut, kemudian ketika di klik, tidak muncul apa2, berarti aplikasi yang anda install membutuhkan tambahan defendensi. untuk mengetahui dependensi apa yang di butuhkan, caranya cukup mudah,:
1. buka terminal
2. kemudian ketik nama aplikasi yang telah anda install, contoh gimp:
  elquds[~]$ gimp
3. setelah anda menekan enter, maka akan muncul pesan-pesan tentang aplikasi apa-apa saja yang masih di butuhkan.
4. cari aplikasi tersebut, dan install seperti cara-cara di atas.
5 anda bisa mencari aplikasi tersebut disini
sedangkan untuk meremove aplikasi di zencafe, caranya sebagai berikut:
1. buka terminal, masuk sebagai root
    elquds[elquds]$su
2. kemudian ketik pkgtool dan tekan enter
    elquds[elquds]#pkgtool
3. setelah kotak pilihan tampil, pilih remove
4. kemudian cari aplikasi yang akan di remove, centang dengan menekan space
5. pilih ok dan tekan enter.
kepanjangan ya, harusnya ga di tulis di tread ni yabig grin
sekedar untuk mengisi tread aja, supaya ga kosong heheheheh big grin big grin

Rabu, 16 Februari 2011

Install Zenwalk dari ISO Image di Flashdisk/Harddisk

Ceritanya saya pengen mencoba Zenwalk Gnome yang baru saya download beberapa hari kemarin. Tapi saya males burning CD, eman-eman CD blank-nya... Mau bikin usb bootable,, wong komputer saya gak bisa boot dari usb... Kemudian saya teringat dengan tutorial yang pernah saya baca di Kaskus, booting iso live CD di HDD via GRUB2. Saya coba-coba sesuaikan dengan LILO. Dan hasilnya, capek... :D

Karena gagal, saya putuskan untuk mencari tutorial yang lain, yang menggunakan LILO. Beberapa artikel saya dapatkan. Kesimpulan saya, butuh satu partisi harddisk lagi untuk bisa mengikuti tutorial-tutorial tersebut. Padahal kapasitas HDD saya terbatas. Tapi nggak pa-pa, yang penting dapet ilmunya.

Akhirnya saya putuskan untuk install dari flashdisk. Bagaimana caranya?

Kita bisa memanfaatkan CD instalasi Zenwalk yang lama. Sebenarnya cara ini cuma memanfaatkan menu instalasinya saja. Saya masih punya versi 6.0, 6.2, dan yang terbaru, 6.4. Terserah mau pakai yang mana, Slackware juga bisa.

Berarti yang kita perlukan untuk memulai cara ini adalah file ISO Zenwalk Gnome di flashdisk (atau bisa juga di harddisk), dan CD instalasi Zenwalk yang lama.

Pertama, boot CD Zenwalk yang kita punya. Setelah masuk menu instalasi, pilih Exit. Lho kok exit..? Udah deh,, ikut aja... Setelah exit, kita masuk mode CLI.

Bikin mountpoint untuk flashdisk (atau HDD) dan mountpoint untuk ISO image (yang ini jangan di /mnt). Misalnya kita bikin /fdd untuk flashdisk dan /iso untuk ISO

# mkdir /fdd
# mkdir /iso


Kemudian mount flashdisk ke /fdd. Flashdisk saya terdeteksi sebagai /dev/sdc, kalo anda nyoba tutorial ini, jangan lupa disesuaikan. Rumusnya mount -t [tipe filesystem] /dev/sdx [mountpoint]

# mount -t vfat /dev/sdc /fdd


O iya, kalo anda nyoba dari HDD, jangan pake NTFS. Nggak bisa dimuat. Pake FAT atau ext aja.

Sekarang mount file ISO-nya ke /iso

# mount -o loop /fdd/zenwalk-gnome-6.4.iso /iso -t iso9660


Sekarang kita kembali ke menu instalasinya

# setup


Kemudian kita lakukan langkah-langkah instalasi yang dibutuhkan seperti biasa, sampai pada step memilih install from CD atau Pre-mounted directory. Pilih pre-mounted directory, kemudian isikan mountpoint file ISO tadi (dalam kasus ini: /iso).

Kalo instalasi berjalan, berarti kita sudah berhasil. Berhasil... Berhasil... :-P

Bagaimana kalo nggak punya CDROM, atau nggak punya CD Zenwalk/ Slackware-family lainnya..? Kita bisa manfaatkan LILO atau grub. Syaratnya kita sudah punya OS Linux terinstall. Prinsipnya, siapkan satu partisi, mount file ISO, kopi isi file ISO (yang sudah di-mount) ke partisi tersebut (isinya lho ya,, bukan ISO-nya), kemudian edit lilo.conf biar bisa nge-load partisi itu. Kira kira ditambah seperti ini

image = /kernel/bzImage
root = /dev/sdx
label = Zenwalk
initrd = /isolinux/initrd.img
read-only

Convert .deb to .tgz


Kadang-kadang saya tidak bisa menemukan paket zenwalk (.tgz, .txz, atau .tlz) untuk aplikasi yang saya mau. Kalau lagi kaya gini (dan males download sourcenya dan compile sendiri) saya biasanya nyari paket *.rpm. Paket .rpm memang cukup melimpah dan gampang dicari. Dan di Zenwalk sudah disediakan tools untuk convert *.rpm menjadi *.tgz, rpm2tgz namanya.

Paket debian juga banyak tersedia di internet. Mungkin popularitas ubuntu jadi salah satu faktornya. Dan pengguna zenwalk (atau keluarga slackware lain) bisa memanfaatkan paket *.deb ini dengan mengkonversinya menjadi paket *.tgz. Tidak perlu menginstall macem-macem (kaya alien), cukup dengan meng-copy paste script berikut ini ke text editor dan disimpan dengan nama deb2tgz.

#!/bin/bash

#Perform some checks
if [ $UID != 0 ]; then
echo "You need to be root"
exit 1
fi

case $1 in
'-h'|'--help'|'')
echo \ "Usage: $0 [deb package]"
exit
;;
*)
;;
esac

if [ ! $(echo $1 | grep \.deb$) ]; then
echo "incorrect filetype"
exit 1
fi

#Set variables
DEB=$1
DIR=$(echo $1 | sed -e 's/\.deb//' -e 's/_/-/g')

#Remove directory if it already exists
if [ -e $DIR ]; then
rm -rf $DIR
fi

#make dir and copy deb into it
mkdir $DIR
cp $DEB $DIR

#change into dir, extract deb and remove garbage
cd $DIR
ar x $DEB
rm $DEB
rm debian-binary

#extract data
tar xf data.tar.gz
rm data.tar.gz

#extract control files, find NAME and DEPS and then remove them
mkdir DEBIAN
tar xf control.tar.gz -C DEBIAN/
rm control.tar.gz
NAME=$(cat DEBIAN/control | awk '/Package:/ {print $2}')
DEPS=$(cat DEBIAN/control | grep ^Depends | sed 's/, /\n/g' | awk '!/Depends/{print $1}' | sed 's/$/,/g')
rm -rf DEBIAN

#Create slack-desc
mkdir install
cat <<"EOF" Write the slack-desc file following all the normal conventions. On the first line put the name of the software and a short description. Skip the second line and put a longer description on lines 3-11. Don't type beyond the ruler, simply press enter to go to the next line. When you are done simply put EOF and press enter, that line will not be included

|-----handy-ruler------------------------------------------------------|
EOF

CTR=0 while [ "$DESCRIPTION" != "EOF" ]; do let "CTR += 1" echo -n "> "
if [ "$CTR" == "2" ]; then
echo "$NAME:" >> install/slack-desc
echo ""
continue
fi
read DESCRIPTION
echo "$NAME: $DESCRIPTION" >> install/slack-desc
done
sed '/EOF/d' -i install/slack-desc

while [ "$CTR" -le "11" ]; do
echo "$NAME:" >> install/slack-desc
let "CTR += 1"
done

#Remove target package if it already exists
if [ -e ../$DIR.tgz]; then
rm -rf ../$DIR.tgz
fi

#Make package
makepkg -l y -c n ../$DIR.tgz
cd ..

#Create .dep files
echo "Finding Dependencies..."
requiredbuilder -z $DIR.tgz > $NAME-requiredbuilder.dep
echo $DEPS | sed -e 's/,$//' -e 's/ //g' > $NAME-debcontrol.dep


Setelah itu, file deb2tgz tadi dibuat executable

# chmod +x deb2tgz


Warning!! Hasil konversinya masih dipertanyakan (bisa dipakai atau tidak). Tapi sepertinya tidak ada jeleknya kita coba install. Toh kita bisa dengan mudah membuang paket hasil convert yang kita install itu dengan command removepkg.

Sekarang tinggal test aja. Cara makenya
# deb2tgz nama_paket.deb

Ketika berjalan, kita akan diminta memasukkan nama output (terserah), deskripsi paket (terserah juga) ditutup dengan EOF, lalu tekan enter. Tunggu beberapa saat. Outputnya berupa 1 file *.tgz, 2 file .dep, dan 1 direktori yang isinya sama dengan isi *.tgz



Saya sudah mencobanya. Bisa dilihat di screenshot. Sebagai bahan percobaan, saya gunakan paket xulrunner dari CD instalasi Xubuntu 8.10 alternate. Xulrunner ini saya butuhkan agar aplikasi Zekr (Quran Digital) bisa berjalan. Dan hasilnya sama baik ketika saya memakai source xulrunner dari mozilla (dengan terlebih dulu me-removepkg xulrunner hasil convert ini)

Semoga bermanfaat

Referensi: http://wiki.zenwalk.org/index.php?title=Deb2tgz

Jumat, 11 Februari 2011

Upgrade Squid 2.7 di ClearOS


Wuih dah lama gk ngeblog neh...
lagi banyak kerjaan sich...

kemaren baru aja experiment sama nganalisa performance squid 2.7 stable 7 yg baru aja gue upgrade di ClearOS sp1 yg bawaan awalnya cuman squid 2.6.... biar support ZPH gitchu loch...Saya menggunakan binary package RHEL 5 buat CentOS 5.

gk usah muluk2 dech tutor ini cuman buat ingatan gue jika suatu saat instal ulang proxy.
1. Instal ClearOS sebagai standalone server, bisa menggunakan hanya 1 ethernet dan bertindak sebagai external bukan sebagai LAN.
2. Pilih module Web Proxy dan DHCP Server (Kalo saya pribadi juga menginstal module HTTP Server dan FTP server).
3. Setting IP dan gateway serta DNS untuk gerbang keluar proxy.
4. Partisi manual proxy : (80 GB)

/boot 100 MB
/ 10 GB -----> kalo cuman dijadikan proxy server bikin aja 4 GB buat root
swap 1 GB
/cache * GB -----> Sisanya ^^

5. Setelah instalasi selesai masuk ke webconfig untuk beberapa setting dasar.
6. OK sampe sini proxy udah jalan tinggal uprade ke squid-2.7.
7. Siapkan putty jika belom ada ya download dulu dech..

8. Connect menggunakan ssh ke IP Proxy anda.
9. Dengan asumsi proxy udah bs connect ke dunia luar alias dah bs nge-ping dan download file, ikutin script2 berikut :

Karena saya menggunakan partisi /cache maka harus mengganti kepemilikan nya biar bs di eksekusi squid

chown -hR squid.squid /cache
rm -rf /cache/*

Stop dulu squid kalo masih jalan
service squid stop


Biar aman backup dulu squid.conf asli dari clearos nya
cd /etc/squid/

mv squid.conf squid.conf.asli

Download package rpm nya

Udah langsung aja instal squid tanpa harus membuang squid lama, karena ada dependensi yg susah nyari nya maka saya pakek option --nodeps
rpm -Uvh --nodeps squid-2.7.STABLE7-1.el5.i386.rpm


Sekarang Setting squid.conf : acl, transparent, cache_dir, dll
Nah yg paling penting biar support marking tos hit anda perlu menambah menambahkan perintah berikut :

zph_mode tos
zph_local 0x30 ----> dscp = 12 buat mikrotik
zph_parent 0
zph_option 136

Cek squid ada error atau nggak
squid -k parse


Kalo gk ada error bikin swap directory nya
squid -z


Dah jalanin aja squid nya trus cek performa nya gimana
service squid start


Liat cache.log -nya

less cache.log



Cek squid nya dah bs nge-cache belom
less access.log | grep HIT




OK berikut ini gue tampilin hasil dari marking tos squid menggunakan wireshark untuk menangkap frame paket yg udah hit bener gk udah di marking oleh squid ^^.





Selanjutnya kita monitor Connection pada Mikrotik :



Trus kita liat aktivitas pada Interface :






Jumat, 04 Februari 2011

Instal Epson Di Zencafe

Mungkin masih jarang yang mengenal yang namanya linux Zencafe.Linux ini adalah linux karya anak bangsa yang merupakan customisasi dari Zenwalk Linux yang masih keturunan daripada slackware.
Baru dua hari saya bersama zencafe linux.Memang benar bahwa tampilan daripada zencafe ini lumayan user friendly terutama bagi yang seneng dengan os windows yang akhir-akhir ini rada ketar-ketir menghadapi persaingan yang ketat dengan kelompok open-source.
Selama 2 hari itulah saya iseng-iseng ngoprek terus zencafe.Akhirnya dihari ketiga saya mencoba ngutak-ngatik zencafe supaya bisa dipakai ngeprint lewat printer HP seri 3940.Pertama ngutak-ngatik lumayan bingung tapi setelah dioprek-oprek akhirnya bisa juga.
Langsung saja :
Hal yang pertama kali harus diperhatikan bahwa pada zencafe harus terlebih dahulu di install driver printernya.Hanya saja kebetulan untuk HP 3940 sudah disediakan sama zencafe jadi gak harus susah-susah cari drivernya.Akan tetapi jika printer anda tidak disuport maka anda harus mencari drivernya terlebih dahulu dan sebagai bahan informasi bahwa zencafe adalah turunan dari slackware linux jadi driver yang kita pakai harus yang bisa diinstall di slackware.
Langkah Konfigurasi.
Note : Saya menggunakan cups sebagai sarana konfigurasi printer.
=============================================================
1. Aktifkan service cups di zencafe kita jika belum aktif dengan perintah :
root[viyu]# cd /etc/cups
root[cups]# service enable cups
cups : [on]
root[cups]# service start cups
Starting the cups service
cups: started scheduler.
root[cups]#

2. Setelah cups aktif selanjutnya anda pilih Menu - system - Cups Web Printing Manager atau
anda bisa juga manual dengan memanggil http://localhost:631 pada browser anda
3. Jika cups sudah benar dan aktif maka anda akan dibawa kehalaman Home dari
Cups (Common UNIX Printing System) dimana yang dipakai di zencafe adalah versi 1.2.8
4. Anda silahkan pilih menu Add Printer selanjutnya anda disuruh memasukan name , location ,
dan deskription.Silahkan isi name=nama printer untuk locasi dan deskription boleh
dikosongkan.Lalu Klik continue
contoh :
name : HP3940
location : -
deskription : printer HP
5. Setelah itu silahkan pilih lokasi dimana printer dikoneksikan. Untuk printer dikomputer di komputer
saya dipasang di USB # HP3900
Note : sebelumnya printer harus dipasangkan dan otomatis didetect oleh zencafe kalo tidak
kedetect otomatis lakukan pendeksian manual.
6. Setelah itu anda akan diminta spesifikasi dari seri HP diatas.Maka saya pilih HP Deskjet 3940
dan klik add printer
7. Setelah itu anda dianggap selesai cobalah lakukan pengecekan dengan menekan tombol
print tes page
8. Kalo konfigurasi benar maka printer akan melakukan aktivitas printing tes page
=============================================================

Setting ClearOS sebagai Router n Proxy Server

ClearOS diciptakan sebagai Sistem Operasi untuk Router. Linux ClearOS bersifat gratis untuk versi Enterprise Edition, stabil dan konfigurasi dapat dilakukan dengan mudah (web-based). Bagi yang sudah berpengalaman dengan Linux Command, ClearOS dapat dikonfigurasikan lewat console (text based).

ClearOS tersedia juga dalam versi berbayar dengan beberapa aplikasi tambahan serta tehnical support online dari pengembang. Feature yang dapat dikonfigurasikan pada ClearOS adalah Gateway Service, DNS Service, Content Filtering, Monitoring System, Bandwith Management dan Web Server.

Implementasi ClearOS sebagai router cocok diaplikasikan pada layanan koneksi internet seperti Internet Service Provider (ISP) maupun layanan nirlaba seperti institusi pendidikan tanpa perlu membayar biaya lisensi seperti yang berlaku pada sistem operasi tertentu. Penulis mencoba menuangkan sedikit pengalaman selama lebih dari 2 tahun menggunakan ClearOS yang pada awalnya dikenal dengan nama ClarkConnect.

1. Pra Instalasi

Kebutuhan Hardware :
  • Processor - Up to 16 processor Pentium/Celeron/AMD
  • RAM - Minimal 512 MB atau lebih
  • Hardisk - Instalasi dan log sistem minimal 1 GB
  • CDROM - Dibutuhkan saat instalasi
  • Network Cards - PCI/ISA/PCMCIA, 2 Unit
  • Monitor - Dibutuhkan saat instalasi
  • Keyboard - Dibutuhkan saat instalasi
  • Broadband - Ethernet/Cable/DSL Connection
  • Tidak mendukung layanan koneksi ISDN/Satelit
Hardware yang digunakan penulis untuk instalasi Router ClearOS :

PIV 2,26 GHz, RAM 512 MB, HDD IDE 80 GB, 2 (dua) Network Card 10/100

Atur konfigurasi Basic Input Output Sistem (BIOS) agar first bootnya dari CDROM.

2. Instalasi


Perhatian : Instalasi berakibat menghapus semua data yang terdapat pada HD


Pada proses instalasi ini penulis menggunakan ClearOS versi 5.1 Enterprise Edition.

Proses instalasi awal diawali dengan 2 (dua) menu pilihan ;

Untuk instalasi baru atau upgrade, tekan tombol ENTER
Untuk proses pertolongan (rescue) ketik ‘rescue’. Proses selanjutnya adalah memilih bahasa pengantar selama proses instalasi berlangsung


Pilih jenis keyboard sesuai bahasa pengantar dilanjutkan jenis keyboard yang dipakai


Selanjutnya Adminstrator akan memilih metode instalasi yang akan digunakan, lewat local CDROM atau lewat FTP. Dikarenakan kita menggunakan CDROM, pilih media tersebut ikuti dengan menekan tombol ENTER


Proses instalasi selanjutnya adalah memilih opsi instalasi baru atau upgrade dari versi sebelumnya.


Pada langkah berikut ini, sebelum data hardisk terhapus, Administrator dapat membatalkannya dengan menekan tombol ‘BACK’. Jika kita sudah yakin untuk proses instalasi, ketik ‘Linux’ dan ikuti dengan menekan space bar agar kursor berada pada tombol ‘OK’


Proses Awal Instalasi ClearOS..


Jika akan menggunakan ClearOS sebagai ‘Gateway mode’ dalam ini sebagai router/gateway diperlukan 2 (dua) buah Ethernet card, satu external interface yang terhubung ke jaringan Internet Service Provider (ISP) dan satu lagi ke Local Area Network (LAN). Untuk aplikasi ClearOS server seperti Web, FTP, file sharing dan/atau proxy service yang berada dibelakang firewall yang hanya menggunakan 1 (satu) Ethernet card gunakan pilihan ‘Standalone mode’


ClearOS memberi dukungan (support) beberapa jenis koneksi broadband seperti Ethernet, Cable, DSL Standard, DSL PPoE tetapi belum mendukung koneksi broadband via satelit, wireless dan Wimax.


Pada langkah berikut ini Installer membutuhkan pengaturan IP Address, apakah menggunakan Dynamic Configuration (BOOTP/DHCP) atau IP Address static. Tetapi umumnya Internet Service Provider (ISP) akan memberikan layanan IP Static untuk mempermudah pengelolaan account dan tagihannya.


Input IP Address Public..


Selanjutnya mengatur IP Address pada Local Area Network (LAN). Kita bisa menyesuaikan dengan jaringan lokal yang sudah terbentuk atau mengikuti IP default yang ada untuk sistem penomoran IP Address yang baru. Masukkan DNS milik OpenDNS yakni 208.67.222.222


Hostname adalah pemberian nama unik pada internal network untuk mempermudah identifikasi server ClearOS.

Selanjutnya masukkan password sistem untuk ‘root’ account, sebagai level tertinggi dalam operating sistem Linux. Sangat disarankan untuk memberikan password dalam tingkatan high level (gabungan dari huruf dan angka) untuk mengurangi kemungkinan gangguan dari luar yang masuk ke dalam sistem.


Untuk pengguna yang baru mengenal Linux disarankan mengikuti aturan default pada proses partisi hardisk (automatic partition). Pengguna Linux yang cukup mahir, dapat mengkustomisasi sendiri pengaturan partisi yang diinginkan.


Modul-modul ClearOS berupa Redhat Package Manager (RPM) didesain sedemikian rupa untuk memberikan kemudahan pengguna dalam menentukan paket-paket yang akan diinstalasi maupun diaktifkan pada service. Modul yang ada merupakan bagian dari Open Source Software (OSS) yang telah melalui proses testing, uji stabilitas dan kemudahan penggunaannya. Pilih paket yang ada atau sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang diperlukan.


Pada langkah ini sistem akan memberikan pertanyaan konfirmasi, apakah konfigurasi dan pemilihan paket sudah sesuai kebutuhan.


Langkah selanjutnya sistem melakukan format hardisk dilanjutkan instalasi sesuai paket yang kita pilih. Proses instalasi berlangsung sekitar 5-30 menit bergantung banyaknya modul/paket yang dipilih serta spesifikasi perangkat keras yang digunakan.


Akhir Proses Install..


3. Metode Remote Access Server

Sistem Administrasi ClearOS dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni telnet, Secure Shell (SSH) serta Web-based. Tetapi cara yang disarankan adalah akses remote server menggunakan SSH dan Web-based. Telnet tidak dianjurkan karena tidak aman.

Ketika pertama kali mengakses router ClearOS melalui web-based (https), Administrator diingatkan oleh browser tentang kemungkinan ’tidak aman’nya cara yang dilakukan. Selanjutnya diminta untuk mengunduh ’sertifikat’ . Contoh menggunakan browser Firefox. Peringatan yang hampir sama juga terjadi pada browser lain (Internet Explorer, Opera dan sejenisnya). Pada address bar ketikkan https://IP_Address_router:81 misalnya https://192.168.0.1:81

Cara yang sama berlaku juga ketika Administrator hendak mengakses menggunakan IP Public. Namun secara default service tersebut masih ditutup oleh kebijakan firewall incoming.


Untuk melanjutkan koneksi ke router, klik ’I Understand the Risks’


Selanjutnya klik ’Add Exception’


Selanjutnya akan muncul halaman awal login ClearOS.


selanjut 'login root'


Masukkan username ’root’ tanpa tanda petik diikuti dengan password


Registrasi system diperlukan agar pengguna (Administrator) mengetahui informasi adanya update paket/modul serta support dari pengembang ClearOS. Setelah itu membuat account


Langkah pertama registrasi system diawali dengan membuat Akun dengan username yang akan dipakai oleh pengguna ClearOS (Administrator) sepanjang user tersebut belum digunakan orang lain.


proses account selanjutnya..


proses account selanjutnya..


proses Term of service (ToS)..


proses Registrasi..


proses Akhir Registrasi..


Penambahan User pada System ClearOS..



Akan lebih menarik jika modul lain dapat dieksplore sendiri..

Sebagai salah satu distribusi Linux, ClearOS cukup mudah untuk diaplikasikan sebagai router. Proses instalasi juga dapat dilakukan dengan cepat dan mudah untuk dipahami meskipun instalasi dilakukan oleh user pemula.

Sebagai distribusi yang dapat diperoleh dan digunakan secara gratis, ClearOS cukup handal dan stabil. Implementasi yang dilakukan penulis dalam beberapa bulan terakhir belum menemukan trouble yang berarti pada router ClearOS. Masalah yang pernah dialami hanya hardware failure, bukan pada fungsi router.

Secara garis besar penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
  • Linux sebagai sistem operasi yang gratis, stabil dan lebih tahan terhadap serangan virus maupun spyware jika dibandingkan dengan sistem operasi Windows, baik pada sisi server/router maupun desktop/workstation.
  • Pengguna tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian lisensi, karena pada umumnya Linux bebas dari biaya lisensi, demikian juga dengan ClearOS.
  • Remote Access terhadap router ClearOS dapat dengan mudah dilakukan melalui Web-based maupun console.
Selamat mencoba_

Install Billing DESKTOP EXPLORER









simpan jamu40to200.exe, bexdeskpro#2_movzx.exe, & BEXPatchv1.exe di folder installasi.

1. jamu40to200.exe



Klik Patch 1x, Exit

2. Jalanin bexdeskpro#2_movzx.exe, lalu server40.exe
Di Billing Server, Klik Help - Registrasi. (Default password : 008)
Isi data"nya dengan baik dan benar.



Klik Continue, Yes



Yg di buletin... itu yg perlu dimasupin ke keygen.



Masuk kan Serial Number ke Keygennya. klik Generate

Dari hasil generate, kalian tinggal copy paste Kode Registrasi, ID Billing, ID Deskpro, & ID Server dari keygen kedalam Registrasi BEX.



Klik Registrasi, Yes.

Tutup BEX Server (password default : 008), lalu buka kembali. Klik Help - Test Registrasi.




3. Tutup BEX Servernya. Jalanin file BEXPatchv1.exe


Klik Patch 1x, Ok.